nusakini.com--Menteri Ketenagakerjaan M.Hanif Dhakiri mendorong perguruan tinggi memasukkan pendidikan vokasi ke dalam kurikulum perkuliahan. Hal itu diperlukan agar para lulusan perguruan tinggi dapat segera terserap di pasar kerja dengan kompetensi tambahan yang diperolehnya selama perkuliahan. 

“Kemnaker mendorong dan memberikan dukungan 100% untuk perguruan tinggi agar memasukkan pendidikan vokasi ke dalam kurikulumnya. Ini sangat penting untuk dilakukan agar para lulusannya nanti selain memiliki kompetensi tentang jurusan yang dipilihnya juga memiliki ketrampilan lain yang menjadi bekal buat mereka agar cepat terserap pasar kerja.”ujar Menaker dalam pertemuan dengan pihak UIN Syarif Hidayatullah di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (15/11). 

Ia melanjutkan, pendidikan vokasi di perguruan tinggi perlu segera dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Indonesia. Ia juga mengarahkan agar para mahasiswa memperoleh sertifikasi ketrampilan selepas lulus dari dunia perkuliahan. Diharapkan, mereka yang berpendidikan tinggi lebih cepat masuk ke pasar kerja. 

Untuk diketahui, Data Sakernas Badan Pusat Statistik pada bulan Februari tahun ini mencatat angkatan kerja Indonesia mencapai 127,67 juta jiwa, dimana sekitar 60,38% adalah lulusan SMP ke bawah. Jika dijumlahkan dengan angkatan kerja yang berpendidikan hingga SMA /SMK prosentasenya mencapai 88,53%. Sementara jumlah angkatan kerja yang berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas) hanya sekitar 11,46%. 

“Jadi selain cepat terserap pasar kerja para lulusan perguruan tinggi juga menjadi lulusan yang komplit. Sesuai dengan target pemerintah untuk memproduksi tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing tinggi, berkarakter, dan inovatif.”ujar Hanif. 

Dalam pertemuan Menaker juga mengajak perguruan tinggi untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam memetakan kebutuhan pasar kerja. Sehingga bisa tercapai kesesuaian antara lulusan Perguruan Tinggi dengan dunia industri. 

"Ketika bicara mengenai konsep link and match antara input SDM dengan kebutuhan pasar kerja kita harus benar-benar tepat dalam memetakan ini. Maka itu saya meminta kepada teman-teman di kampus untuk membantu memetakan hal ini sehingga input SDM nya benar-benar pas," kata Menaker Hanif. 

Perwakilan UIN Syarif Hidayatullah dalam kesempatan yang sama menyatakan apresiasinya atas dukungan Kemnaker dalam rencana penambahan pendidikan vokasi ke dalam kurikulum di UIN. Dengan rencana ini mahasiswa akan mendapatkan tambahan kompetensi terkait kompetensi ilmu yang dipelajari dan juga kompetensi diluar itu. (p/ab)